Jumat, 04 Maret 2011

KISAH PENDONOR TUBUH ( manusia dan cinta kasih )

manusia diberi kelebihan oleh sang pencipta untuk mempunyai rasa kasih dan sayang dan kepedulian terhadap keluarga,teman dan kerabat..terutama kepedulian terhadap manusia.
dizaman yang serba sulit seperti ini masih ada seseorang yang masih mempunyai keperdulian yang tinggi terhadap sesama yang rela mendonorkan seluruh organ tubuhnya untuk diberikan kepada orang-orang yang membutuhkannya..

Contoh Kasus :

KLIK - Detail













Suatu tindakan langka bagi masyarakat pada umumnya, dilakukan pria ini. Ia mendonorkan seluruh tubuhnya demi kemanusiaan dan ilmu pengetahuan. Namun, bagi keluarganya, tindakan itu justru sangat membanggakan.
Suasana berkabung masih menyelimuti kediaman keluarga Soesanto (57), di Malang (Jatim). Sosok Boedi Setiawan (75), kakaknya, kini tak lagi muncul di tengah kehidupan rumah tangga keluarga itu. Pria yang lebih memilih tak beristri di masa hidupnya ini, telah menghadap Yang Kuasa karena sakit.

Di balik kedukaan itu, hati Soesanto merasa tenang karena telah meluluskan wasiat kakaknya. Semasa hidup, Boedi beramanat akan merelakan seluruh organ tubuhnya agar bermanfaat untuk kepentingan orang yang membutuhkan. Pengorbanan ini sangat berharga, terutama bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu kedokteran.

Tak heran rumah Soesanto yang asri itu dipadati pelayat. Tak hanya kerabat dekat dan masyarakat sekitar tempat tinggal, beberapa tim medis dari RSUD Dr. Syaiful Anwar, Malang juga hadir. Malam itu juga, tim medis yang terdiri dari dr. Narnels, SpM dan seorang perawat segera mengangkat kornea mata Boedi. Kornea tersebut akan diberikan untuk pasien yang telah mengalami kebutaan.

Setelah disemayamkan tiga hari di rumah duka Panca Budi, Malang, Minggu lalu jenazah Budi diusung ke Laboratorium Anatomi Universitas Brawijaya (Unbra), Malang. Seperti diamanatkan Boedi, tubuhnya memang diserahkan ke Unbra untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Sebelumnya, dilakukan upacara sebagai serah terima dari pihak keluarga kepada pihak perguruan tinggi. Notaris Prima Cipta ditunjuk untuk membuat berita acara yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. "Saya membuat berita acara, menggantikan notaris Pak Boedi yang telah meninggal terlebih dahulu, " ungkap Prima.

Refrensi:
http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=1270

Tidak ada komentar:

Posting Komentar